Senin, 16 Mei 2011

Tumbuhan pun Membaca Pikiran Manusia/Plant Can Read Your Mind

(Oleh: Toto Supartono, Pengajar di Fakultas Kehutanan Universitas Kuningan, Jabar)
Sumber: Radar Cirebon, 25 November 2005 (23 Syawal 1426 H)
Ditulis ulang seperti aslinya oleh: Budi Wee. (Founder www.pharmapreneur.com)

LAYAKNYA manusia, menurut para ilmuwan, tanaman memiliki “perasaan”, “pikiran”, dan “daya ingat atau memori”. Tetapi, kebanyakan dari kita belum menyadarinya. Umumnya, kita menilai tanaman hanya sebagai makhluk liar, tidak memiliki perasaan dan bisa diperlakukan semena-mena. Fakta yang menunjukkan bahwa tanaman memiliki perasaan telah diungkap oleh beberapa ilmuwan seperti Backster, seorang ilmuwan yang berasal dari New York.
Beliau adalah seorang pengajar pendeteksi kebohongan kepada para polisi dan agen keamanan dari seluruh dunia. Di sela-sela kesibukannya, ia terbersit untuk menempelkan elektroda dari salah satu lie-detector-nya pada daun Dracaena sp. Dracaena adalah tumbuhan tropis yang mirip dengan pohon kelapa, berdaun lebar, dan tandannya penuh dengan bunga kecil.
Dalam mendeteksi kebohongan pada manusia, Backster tahu bahwa cara yang paling efektif untuk memicu reaksi manusia yang cukup kuat untuk membuat galvanometer bergerak adalah dengan mengancamnya. Backster bermaksud melakukan hal yang sama pada tanamannya. Ia mencelupkan selembar daun Dracaena pada secangkir kopi panas. Namun, jarum galvanomenter tidak menunjukkan reaksi apa-apa.
Kemudian, ia berniat untuk melakukan hal yang lebih buruk terhadap tanaman tersebut, yakni membakarnya. Segera setelah ia mendapatkan ide tersebut, dan sebelum ia sempat bergerak untuk melakukannya, ada perubahan dramatis pada pola jejak pada kertas pencatat: ada bentuk sapuan ke atas yang panjang dari pena perekam.
Lain lagi dengan penelitian yang dilakukan oleh Vivian. Beliau adalah seorang spiritual dari California. Penelitiannya tampak sederhana, namun cukup unit. Seperti apakah percobaan yang telah dilakukannya? Dalam percobaan tersebut, Vivian memetik dua helai daun Saxifrage (jenis tumbuhan yang sering tumbuh di tempat berbatu, dengan bunga berwarna kuning, putih, atau merah). Kedua helai daun tersebut ditempatkan secara terpisah. Satu helai ditempatkan di meja yang berdampingan dengan tempat tidurnya. Satu helai lagi ditempatkan di meja yang berada di kamar tidur lain. Setiap bangun tidur, dan yang berada di atas meja samping tempat tidurnya, dipandangi beberapa saat. Dia berharap daun tersebut dapat bertahan hidup. Sementara daun yang ditempatkan di kamar sebelah, dibiarkan begitu saja.
Sebulan kemudian diperoleh hasil yang cukup menakjubkan. Daun yang setiap pagi senantiasa dipandangi dengan penuh kasih sayang, tampak berseri dan segar, bahkan terdapat tanda-tanda pertumbuhan untuk memperbaiki lukanya. Selanjutnya, bagaimana kondisi daun yang satunya? Daun yang tanpa perhatian tersebut kondisinya kering kecoklatan, dan mengalami pembusukan.
Rasa solidaritas tanaman juga dapat diungkapkan oleh seorang peneliti asal Uni Soviet. Dalam percobaan yang dilakukannya, peneliti asal Uni Soviet ini membuat dua perlakuan terhadap dua buah tanaman jagung. Masing-masing tanaman dimasukkan ke dalam ruangan kaca, sehingga keduanya benar-benar tidak dapat berinteraksi secara fisik. Selanjutnya tanaman yang satu diperlakukan dengan baik, yakni dipupuk dan disiram. Sedangkan yang lainnya tidak diberi apa-apa, baik air maupun pupuk. Secara ilmiah, apabila tanaman tersebut tidak diberi nutrisi dan dipupuk, apalagi dalam kondisi diisolasi, maka tidak akan hidup atau akan merana. Tetapi kenyataannya lain. Tanaman tersebut tumbuh subur seperti tanaman yang berada di sebelahnya. Para ahli menduga bahwa tanaman yang berada di sebelahnyalah yang memberi nutrisi tanaman tersebut. Namun cara pentransferan nutrisi masih menjadi sebuah misteri, belum diketahui secara pasti.
Selain di atas, masih ada penemuan lain yang cukup menarik. Suatu ketika keorang ahli tanaman menyuruh dua orang relawan untuk memperlakukan tanaman yang ada di hadapannya. Masing-masing relawan memegang satu tanaman. Relawan yang satu diperintahkan untuk merusak, mematahkan, dan mencabut tanaman yang dipegangnya. Sesangkan relawan yang lainnya diperintahkan untuk memperlakukan tanaman secara lembut, mengganti tanahnya, memupuknya, dan menyiramnya.
Langkah berikutnya adalah tanaman yang diperlakukan dengan baik tersebut dihubungkan dengan elektroda galvanometer. Relawan yang diperintahkan untuk merusak tanaman diperkenankan berjalan melewati tanaman yang diperlakukan dengan baik. Apa yang terjadi? Melalui jarum galvanometer, tanaman tersebut memberikan reaksi yang luar biasa. Seolah-olah tanaman tersebut hendak melompat menghindari orang tersebut. Akan tetapi ketika orang yang memperlakukan tanaman dengan lembut dihadirkan, tanaman tersebut menunjukkan reaksi yang ckup tenang.
Penelitian yang tidak kalah menariknya adalah yang dilakukan oleh Pushkin dan Fetisov. Kedua ahli ini menyusuh seorang relawan yang bernama Tanya untuk mengingat salah satu angka dari 1 sampai 10. Angka yang diingatnya adalah angka 5. Tahap berikutnya, sepasang ahli itu menyiapkan sebuah tanaman yang sudah dihubungkan dengan elektroda galvanometer. Tanaman tersebut posisinya dekat dengan Tanya. Si ahli memerintahkan untuk mengatakan “tidak/bukan” kepada Tanya ketika angka 1 sampai 10 disebutkan. Akan tetapi, ketika si Ahli menyebutkan bahwa angka tersebut bukan angka yang diingatnya, maka tanaman tersebut –melalui jarum elektroda—memberikan reaksi yang cukup nyata.
Melalui uraian-uraian di atas seyogyanya cara pandang kita terhadap setiap tanaman mulai berubah. Kita hendaknya mulai memperlakukan tanaman layaknya makhluk yang memiliki perasaan dan memori. Pada akhir tulisan ini alangkah baiknya bila kita merenungi dan menghayati firman Alloh berikut: “Dan Kami hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman yang indah dipandang mata, untuk menjadi pelajaran dan peringatan bagi tiap-tiap hamba yang kembali (mengingat Alloh)” Q, Qaaf 50/7-8

Gambar: Saxifrage (Saxifraga sp.)
Atas kebaikan:
http://www.alaska-in-pictures.com/purple-mountain-saxifrage-487-pictures.htm
http://www.wild-scotland.org.uk/purplesaxifrage.aspx
http://www.srgc.org.uk/discus/messages/33/60.html?1112900319







Gambar: Dracaena sp:
Atas kebaikan:
http://www.apopkafoliage.com/plants/Dracaena.htm
http://www.tongratana.com/index.php?lay=show&ac=article&Id=538610122&Ntype=9





Sekian, terima kasih & semoga bermanfaat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih untuk komentarnya nih, sebelumnya.. :)

-budi-mu